
Video aksi kekerasan itu viral di media sosial dan dikritik warganet. Mahfud MD juga meminta polisi menindak tegas para agresor.
Terlihat dalam video, beberapa mahasiswa berpakaian aktor tampak mengendarai sepeda motor. Dua siswa terlihat parkir di pinggir jalan.
Anda dapat melihat siswa yang duduk di belakangnya dengan tangan kirinya menjangkau seorang wanita tua yang berdiri di pinggir jalan. Namun dia melepaskan tangannya lagi sambil duduk di atas motor.
Siswa yang mengendarai sepeda motor di depannya tampak turun ke arah mereka. Mahasiswa yang mengendarai sepeda motor juga tampak ingin pergi.
Belum sempat turun, tiba-tiba murid di depannya mendatangi neneknya. Dia segera berlari ke neneknya sambil memegang tangan temannya di pundaknya.
Setelah lari dari atas seperti itu, neneknya yang membawa tas langsung terjatuh. Saat terjatuh, sang nenek langsung bangkit dan menari.
Sementara para siswa tampak tertawa puas dengan apa yang telah mereka lakukan. Akun Twitter @zoelfick mengunggah video ini dan membalas Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD juga mengomentari video viral sebelumnya tentang bullying siswa SMP Plus Baiturrahman. Apakah itu nyata atau hanya bermain untuk konten media sosial? Ada bagian yang sepertinya terlihat jelas. Tapi kalau memang pelecehan, polisi harus menindaknya –> @DivHumas_Polri, tulis Mahfud MD.
Kemudian, atas video mahasiswa yang memukuli nenek tersebut, Mahfud MD juga menyerukan kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas para oknum tersebut. Sementara itu, setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa tempat nenek pelajar itu berjalan-jalan terjadi di pemerintahan Tapanuli Selatan (Tapsel), di utara Sumatera.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan, pihaknya menangkap enam mahasiswa berupa perusuh terhadap seorang nenek di kawasan Jalan Panompuan, Tapanuli selatan. Keenam penulis tersebut adalah IH, ZA, VH, AR, RM dan ASH.
Menurutnya, hal itu terjadi pada Sabtu (19/11/2022) kemarin. “Yang kita dapat pelakunya enam orang, dalam video itu ada lima orang yang berfoto, salah satunya. Pelakunya ditangkap tadi malam,” kata Imam seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Medan Tribun, Minggu (20/11/2019). ) dikatakan. 2022). Imam mengatakan, yang melakukan itu adalah para siswa SMK di Tapanuli Selatan.
Kini, para pelaku telah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan polisi. “Semuanya masih pelajar SMK di Kabupaten Tapanuli Selatan dan masih anak-anak,” ujarnya.
Karena pelakunya adalah anak-anak, mereka berencana untuk menyelenggarakan Lapas atau Lapas. “Pada hari Selasa kami akan melakukan penyelidikan baru untuk mendapatkan informasi tentang pelaku Bapas,” katanya.
Imam menambahkan, petugas masih menyelesaikan berkas yang akan dibawa ke pengadilan. “Oleh karena itu rencananya akan kami sampaikan terlebih dahulu kepada orang tua, tokoh masyarakat, pimpinan mereka dan lembaga pendidikan untuk membangun karakter saat kami melakukan proses pendaftaran,” terangnya.
Ia juga menginformasikan, saat ini timnya masih berusaha mencari tahu keberadaan keluarga korban, sementara tersangka adalah psikiater (ODGJ). “Sekarang masih kita selidiki, terus kita gali dan selidiki pelaku dan saksinya, siapa tahu nanti kita lihat keluarga ibu. Biar semua berkas lengkap,” ujarnya.
© Oleh TribunnewsBogor.com Keenam mahasiswa yang menembak nenek di Tapsel akhirnya ditangkap. (HO)
Ini telah dilakukan berkali-kali
Menurut Imam Zamroni, ini bukan hal pertama yang dilakukan para penjahat.
Para mahasiswa ini juga membunuh korban, sekitar September 2022. “Jadi awal September ada video viral juga, tapi mulainya di waktu yang sama kemarin,” kata Imam kepada Tribun-medan, Minggu (20/11/2022).
“Mereka memukul ibunya dengan tongkat. Pelakunya sama dan korbannya sama.”
Ia juga menunjukkan bahwa niat pelaku adalah untuk mencelakai orang yang diduga mengidap ODGJ. Saat kejadian, ternyata para penyerang sedang kabur dari sekolah.
“Tergantung pada hasil mode ujian pusat. Dalam perjalanan keluar dari sekolah pada hari Sabtu itu, mereka berhenti untuk bersenang-senang untuk memberi korban sebatang rokok, dan salah satu penyerang berada di kejauhan dan menendang korban.”
Ia mengatakan, saat ini pelaku sudah ditangkap, aparat keamanan masih menyelesaikan berkas untuk dipindahkan ke Kejaksaan Agung. Timnya juga menemui korban dan masih melakukan penyelidikan.
“Korban luka sudah kita temukan tadi pagi dan kita amankan di Polres. Kami sedang melakukan penelitian medis di RS Padang Sidempuan,” ujarnya.
Imam mengungkapkan tersangka diduga ODGJ. Petugas akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tapanuli Selatan untuk penanganan korban.
“Kami coba minta keterangan korban, tapi ternyata keterangannya tidak bisa dijadikan acuan. Selalu kecewa,” ujarnya.
“Kami telah bergabung dengan pekerja sosial untuk bersama-sama mencari keluarga korban, dan kami melakukan penyesuaian dalam layanan sosial,” tambahnya. Imam mengatakan, Senin rencananya, kelompok sosialnya Tapanuli Selatan akan membawa korban ke rumah sakit di Medan untuk diperiksa kondisi kejiwaannya.